Minggu, 19 Februari 2012

KINASIH dan BEGRAS part. 13

Sudah empat kali putaran Kinasih mengitari kamarnya sendiri. Melirik jam dinding yang dirasanya melaju bagai siput menggendong samudra. bukan hanya lambat, tapi bahkan tak bergerak. matanya nanar bergantian menatap jarum jam dan penanggalan. " tiga menit lagi " bisik nya. spidol merah terhunus bak pisau tukang jagal. Ketika detik melaju, jarum menit dan jam bertumpuk di angka 12, Kinasih gesit menuju penanggalan. lalu menyilang salah satu tanggal dimana hari itu baru masuk sekitar semenit lalu. Jarum jam bergeser ke satu koordinat. dan tanda silang tebal sudah tegas terpatri di tanggal itu. 17 Oktober.

17 Oktober 1988 Kinasih lahir. 17 Oktober 1991 adik lelakinya lahir. hari ini, 17 Oktober 2011 baru masuk selama 2 jam. tapi Kinasih sudah pucat di dalam bak kamar mandinya. merendam seluruh tubuhnya sejak angka di jam itu menunjukkan tanggal yang dihindarinya. tanggal kelahirannya, dan adik lelakinya. Kinasih ingin cuci otak.

17 Oktober 2006, Kinasih memeluk Saputra erat di depan teman-temannya yang riuh berteriak menyanyikan lagu ulang tahun. Jarum jam menunjukkan angka 00.06 tapi bertubi-tubi hadian menumpuk di sudut ruangan. dan disudut matanya, ada air yang menunggu untuk jatuh di pipi. Kinasih tertidur lelap hingga pagi.

Kinasih terhenti di belokan tangga menuju ruang bawah rumahnya. Ayah dan ibunya sedang memeluk adiknya, Dani. saling mengucapkan doa. Kinasih terdiam. lalu kembali ke kamarnya. batal berangkat kuliah. rasanya, kelahiran bukanlah sebuah parade kebahagiaan disini. malam itu, Kinasih mendengar lantunan lagu selamat ulang tahun yang dinyanyikan ayah dan ibunya dari bawah. sayup-sayup lagu itu menusuk-nusuk telinganya hingga menembus kerongkongan dan turun ke hati. segala yang dia miliki rela ditukarkan dengan penyumbat berkualitas erbaik di dunia. Sejenak Kinasih ingin tuli. 

nyaris tengah malam, ibunya mengetuk pintu kamar. ketika mendapati Kinasih yang masih duduk di depan meja belajar, perempuan itu memeluk nya . mengucapkan kalimat "selamat ulang tahun " dengan berbisik. Kinasih merasakan punggungnya basah. hari akan masuk tanggal 18 Oktober 2006, dan ibu nya baru saja mengucapkan selamat ulang tahun dengan suara berbisik. akankah kelahiran bagi nya masih sebuah pesta pora? keduanya tak pernah resmi berpelukan, Kinasih bahkan tak menggerakkan tangannya sama sekali. 

17 Oktober 2011. disudut kamarnya Kinasih duduk memeluk lutut erat. seakan takut tubuhnya sendiri hancur seperti hatinya. Ritual tahunan itu selalu semakin menyakitkan setiap tahunnya. andai saja dia tak lahir di tanggal yang sama dengan adik lelakinya, andai saja dia tidak pernah ingat hari dan tanggal. andai saja dia tak pernah dilahirkan. 

17 Oktober 2008 pagi, saputra berteriak emosi didepan Kinasih yang hanya bisa mengangkat wajahnya tinggi agar tak turun air mata. mencoba tersenyum ditengah geraman keras Saputra yang sebenarnya adalah geramannya sendiri. kedua tangan Kinasih saling meremas satu sama lain, menguatkan agar tak terus menerus gemetar dan berkeringat dingin menahan sakit yang terus menusuk di hatinya. di tekannya dada agar mampu menghentikan gemuruh angin yang entah masuk dari lubang mana kedalam dadanya. sayang sekali, pagi di tanggal itu sepertinya seluruh organ tubuhnya sedang berkhianat bersama untuk tidak mematuhi perintahnya. matanya tetap mengeluarkan air, tangannya tetap bergetar, tubuhnya lungrah di makan linu di hati. 

" mereka merayakan ulang tahun adik mu besar-besaran, tapi tak memberimu ucapan selamat sama sekali? keterlaluan !!!" 

" Sapu, tahun ini Dani 17 tahun. jadi wajar aja ada perayaan besar "

" 17 tahun untuk adikmu, apa berarti larangan memberimu doa dan ucapan selamat ?"

Kinasih diam. tak memiliki jawaban apapun untuk mejawabnya. Sapu, sebenarnya aku tak butuh doa, tak butuh ucapan atau hadiah apapun . yang aku butuhkan hanya di panggil turun kebawah untuk dinyanyikan selamat ulang tahun dan di bolehkan meniup lilin diatas kue bersama Dani. apakah keinginan itu terlampau muluk? 

17 Oktober 2011. Kinasih menghitung detik demi detik di tanggal ini. menunggu berlalunya hari ini. makin Kinasih menghitung makin tau bahwa telah dirasakannya seluruh kesakitan bertahun. lalu gamang mengeluarkan mainan lilin listrik,menyalakan saklarnya. dengan suara lirih bergetar Kinasih menyanyi

" selamat ulang tahun. selamat ulang tahun. selamat ulang tahun Dani. semoga panjang umur "

Kinasih bahkan tak ingin menyayikan lagu itu untuk dirinya sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar