Rabu, 18 Juli 2012

Surat Dini Hari untuk si kecil.

Ketika kamu terbangun nanti, Nak....
Mama sudah tak ada menyambut geliat malasmu yang merengek minta susu dengan hardikan lagi. malam tadi, mama telah menyiapkan sejumlah rencana untuk meninggalkanmu ketika masih terlelap. maafkan mama untuk itu, tapi mama harus berusaha menemukan takdir terbaik kita. meski harus dengan meninggalkanmu.

Ketika kamu terbangun nanti, Nak...
mama sudah ada di seperempat perjalanan menuju kota besar yang menawarkan beragam harapan. mama akan kembali, dengan bongkahan takdir terbaik yang Tuhan siapkan dengan disembunyikan diantara tumpukan masalah dan kerja keras yang harus mama lakoni. takdir itu, jugalah yang terbaik untukmu.

Ketika kamu terbangun nanti, Nak....
Tak akan kamu dapati lagi tawa mama yang tak bisa mama tahan karna melihat tingkahmu yang ajaib. mungkin kamu akan menangis sebal karna kecewa ketika mendapati mama tak ada lagi disisimu, dan mungkin mamapun akan menangis sedih ketika menyadari betapa kamu menginginkan mama ada disamping kamu selalu tapi tak bisa mama penuhi. Mama tau, dalam tangisan itu, Allah telah menyimpan butiran air mata kita sebagai berlian yang akan kita tuai kelak jika mampu bersabar. maka, maafkan mama Nak, jika meminta ini darimu. mama mohon : bersabarlah.cuma itu yang kita bisa sekarang.

Nak, dalam setiap usaha mama, kamu terus tersenyum didepan mata mama. membuat mama yang lelah tanpa hasil, mendadak terbangun dan bersemangat lagi. kita bisa melaluinya !!! mama yakin itu. Maka, teruslah kau tumbuh, berkembang. teruslah tertawa, menangis. tak akan ada kesulitan yang tak bisa kita kita lewati selama kamu masih percaya mama, dan selama kamu masih mengharapkan mama kembali.

Nak, tak akan Tuhan memberi takdir yang tak baik untuk kita. yakin lah Nak. meskipun kamu masih terlalu kecil untuk mengerti, tapi mama yakin kau akan percaya bahwa segalanya akan baik. meskipun mama terpisah jauh dan tak bisa menyakinkan kamu untukselalu tabah, sejujurnya mama sendiri justru mencuri ketabahanmu. ah, kamu yang selama ini selalu mengajari mama untuk tabah dan kuat, maka tak perlu lah segala nasehat mama tentang ketabahan itu untukmu. kau jauh lebih bisa dari mama sendiri.

Jika kamu terbangun nanti, Nak...
sadarilah. Bahwa mama ternyata selalu jatuh cinta setiap saat. padamu, pada tawa riang dan tangis menyayatmu. pada tingkah ajaib dan mengagumkanmu. pada semua yang tumbuh dalam perkembanganmu. ternyata cinta mama, telah jauh-jauh hari berhenti di kamu, Nak. dan tak bisa mengalir lagi.


Ps : catatan ini dibuat dalam Bus menuju Jakarta. dengan lelehan air mata yang lebih menyerupai air hujan. penumpang disebelah saya bolak balik nengok dan heran.mungkin merasa takjub melihat saya menangis sesenggukan sambil terus menulis. saya sendiri,setelah selesai menulis ini langsung tertidur.

Jumat, 06 Juli 2012

Bagaimana Bisa.

Bagaimana bisa, 
Kau berkata semua ini percuma. 
Sementara di deret waktu, aku menghujam dan memaki tiap detaknya yang berlari begitu cepat namun tepat.
Aku tak pernah menentukan kapan harus kembali untuk beristirahat, 
tak pernah.
karna bagiku ini tak akan percuma.

Bagaimana bisa,
Kau berfikir semua tak ada gunanya,
hanya karena aku terlambat sehelaan nafas saja meyakinkanmu
hanya karena aku dan kau berbeda mengartikan makna sebuah hasil
atau karna aku bukan kau dan kau bukan aku
lalu mengapa kau tanamkan rasa percaya, kau debarkan harapan penuh pesona, lalu kau matikan begitu saja ketika kau sendiri merasa lelah
bagaimana bisa, kau menjadikan aku propaganda kemalanganmu dan kesakitanku dengan merogoh paksa hatiku lewat kerongkonganmu dan menjejalkan kembali semuanya melalui aksara.
sementara aku, menggali lubangku dengan tetesan debur yakinku padamu
bagaimana bisa, kau merasa tak pernah menyakitiku 
padahal telah kau toreh luka menganga begitu besar sejak awal kelahiran pertemuan kita.
bagaimana bisa !!!!

Bagaimana bisa, 
kau mengatakan aku tak berusaha hingga menjadikan semua ini sia-sia belaka
hanya karena tak ada aliran yang masuk dalam buku kehidupanmu dariku
hanya karena aku tak ada dan menghadiri kesakitanmu secara nyata
bagaimana bisa, kau katakan segala harapan hanya omong kosong,
sementara aku disini justru hidup bernafaskan mimpi dan cita, yang lalu kau bombardir dengan kesakitanmu yang sungguh aku tau, itu hanya seujung kuku dari kesakitanku
tak perlulah kau merasa paling menderita, atau aku merasa paling teraniaya,
tak perlulah segala macam janji untuk membuat semacam kontrak dalam kehidupan kita
tak perlu lah itu semua,
karna tak akan ada gunanya untukmu, juga untukku, atau untuk harapanmu, dan juga keinginanku.
bagaimana bisa, kau katakan aku tak sakit, 
sementara hatiku telah berdarah dan menggenangkan legenda.

bagaimana bisa,
kau merasa yang paling sakit, sementara tanganmu dengan aksaramu masih menancap kuat untuk terus merogoh hatiku, menyakitiku, menelanjangi kemampuanku.
bagaimana bisa, kau katakan aku tak mengerti, 
sementara segala anganku adalah memahamimu.
bagaimana bisa,
kau rajam gairah yang tengah berkobar dalam kesakitanmu sendiri lalu kau semburkan padaku dengan tambahan minyak dalam tungku.
tak ada sekam disini, lalu bagaimana bisa api itu padam dari ku.
Bagaimana bisa.
kau menjadi malaikatku, 
sementara membuka pesan darimu saja aku gemetar ketakutan.
Bagaimana bisa.