Minggu, 17 Juni 2012

Sheila On 7

Musik, jadi hiburan romantis yang kadang emang bikin hari-hari kita jadi makin manis. Senin pagi tadi, saya udah bete dan males untuk melalui hari. Rasanya momok senin pagi udah terlampau mengakar dalam gelombang pagi di awal minggu beberapa orang. Dan sialnya, saya kesamber gelombang itu pagi tadi. Tapi, saya terselamatkan kesadaran baru. Bahwa hidup harus senantiasa punya daya. Berbekal itu, saya buka laptop, niat menulis kembali. Karna ada sedikit bete masih ketinggalan, saya menutupnya dengan membuka musik. mendengarkan beberapa lagu, sampai di playlist entah urutan ke berapa, suara Akhdiyat Duta Modjo menampar telinga saya. Saya langsung berenti. membuka playlist. melihat Judul. " Hujan Turun" . saya mengeryit. Ini lagu ada di album terakhir Sheila On 7. sekian lama nangkring di playlist saya, tapi baru saya nyadar kalau lagu ini menarik saya ke sebuah romansa. mungkin emang nuansanya aja yang lagi pas banget.

tiba-tiba saya jadi inget jaman dulu, tahun 1997. saya masih SMP waktu itu. inget banget gimana saya termehek-mehek sama suara Duta waktu nyanyiin lagu-lagu sheila di album pertama. kemunculannya barengan sama band keren the Coors. temen-temen satu sekolah saya kebanyakan lebih condong ke lagu-lagu Andrea dan saudaranya itu. sedang saya masih aja cuek dengan nyanyiin lagu "Kita" atau "Anugrah terindah yang pernah kumiliki". inget banget waktu itu, gimana saya di ledekin temen-temen karna selera musik saya yang cupu abis gara-gara saya lebih suka Sheila On 7 ketimbang The Coors atau Slank. Tapi saya memang suka Sheila On 7. bukan karna saya cinta produk Indonesia lantas saya lebih suka Sheila ketimbang The coors, atau saya lebih feminim jadi saya lebih suka lagu manis Sheila ketimbang lirik nakalnya Slank. saya juga suka Led Zeppelin dengan Black Dog nya, saya suka Jambrud dengan Surti-Tejo nya. tapi saya suka Sheila On 7, karna lagu-lagunya kena di hati saya. dapet di rasa saya. ada semacam kekuatan pada musiknya, dan sebentuk keyakinan pada liriknya. ada sesuatu, yang pada akhirnya membuat saya meyakini bahwa Sheila adalah band pilihan untuk dijadikan Idola. bukan cuma karna saat itu Sheila On 7 lagi nge Booming semata. dari dulu, saya terbiasa menentukan pilihan berdasarkan ketetapan diri sendiri, bukan karna orang lain. Termasuk mengenai musik dan band.

sudah lebih dari 10 tahun. sejak kejadian tahun 1997 itu. saya masih aktif ngikutin lagu-lagu Eross dan teman-temannya. tapi mungkin karna kesibukan lain, pekerjaan dan keluarga yang jelas lebih menyita perhatian saya, jadi akhirnya ritual "ngikutin" perkembangan itu berubah dari aktif menjadi pasif. saya cuma tau lagu-lagu mereka aja. bisa nyanyiin, dan mengenal kalau di puter di musik box atau radio-radio saat saya ada di mobil dalam perjalanan. selebihnya nothing. bahkan saya baru tau kalau ternyata Eross udah punya anak itu semalem, itupun karna gak sengaja liat wikipedia dan nemu Rebbel Distro yang ternyata punya Eross dan suaminya Sheila marcia. dan pagi ini, entah kenapa, saya dipaksa untuk menelusuri kembali lagu-lagu Sheila on 7 dengan hati saya. bukan hanya telinga. saya hafal semua lagu Sheila, mau yang album lama ataupun yang baru. tapi pagi ini, beberapa lagu Sheila saya dengarkan dengan sangat seksama. dengan daya kecap perasaan saya yang lebih dalam. saya mendapatinya kembali. perasaan di tahun 1997 itu. perasaan trenyuh dan percaya. perasaan untuk kembali mengambil gitar dan bernyanyi sendirian di kamar. saya dapati lagi di lagu " Bait Pertama" album Berlayar Sheila On 7.

pagi ini, saya menjelma lagi jadi anak SMP yang jatuh cinta pada suara tinggi milik Duta. saya menitis dari wanita dewasa dengan segudang masalah, menjadi anak kecil yang tersenyum sendiri saat menyaksikan Eross memainkan kata di lagu "Terlalu Singkat". saya lahir kembali. bukan sebagai Winona Ryder atau Taylor Swift seperti yang saya impikan. tapi jadi ikan paus segede gunung yang tiba-tiba muncul di permukaan laut. sosok mengagetkan bahkan untuk laut itu sendiri. saya bermetamorfosis dengan kepingan masalalu melalui lagu-lagu Sheila On 7.

Akhirnya saya searching. saya kembali tergila-gila Sheila On 7 pagi tadi. saya cari tau apa aja kegiatan mereka selama saya terlelap didasar lautan selama lebih dari 10 tahun ini. dan hasilnya? polos. biasa. Duta, Eross, Adam dan Brian, menjalani hari-hari biasa mereka. biasa. benar-benar biasa. dengan istri dan anak mereka di Jogja. tanpa gossip perceraian atau perselingkuhan khas anak band seperti yang selama ini jadi santapan media kita. Personil Sheila on 7 bebas dari gossip. saya ngakak sendiri tadi. ternyata memang mereka wong jowo.wong yojo. dengan segala kesederhanaan mereka. saya itu inget banget, Duta menikah sama Adelia Lontoh disaat karier Sheila lagi diatas angin banget waktu itu. dengan tenggang waktu pacaran yang sebentar banget, keputusan Duta untuk menikah bener-bener bikin shocked. secara, doi kan jelas jubir Sheila on 7 mengingat posisinya sebagai vocalis. asumsi berkembang bagai gelombang badai besar kala itu, tentang pernikahan tersebut. gossip jelek simpang siur, tapi Duta santai melangkah. and see, keluarganya adem ayem aja sampe sekarang. Adelia lontoh masih setia jadi istri dan ngurus dua anak mereka. ah, saya jadi senyum-senyum lagi nih.

sahabat saya yang juga gitaris Band ternama, juga suka lagu-lagu Sheila on 7. dulunya, dia gak suka. katanya lagu-lagu Sheila cengeng dan cewek banget. sebagai gitaris band Rock n Roll, lagu-lagu Sheila gak mewakili jiwanya. tapi sekarang, dia malah jauh lebih apal lagu-lagu Sheila ketimbang saya. kalau saya ledekin, dia selalu jawab " aku gak suka sama Sheila on 7 nya, tapi aku suka sama Erros nya. semua bakat di Sheila ada di Eross." saya manggut-manggut. Eross emang pencipta nyaris semua lagu-lagu Sheila. tapi gak begitu saja lantas Sheila keder tanpa Eross. saya yakin kok, lagu-lagu Eross yang ada di Sheila on 7 itu memang diciptakan khusus untuk dinyanyikan suara Duta. dan keseimbangan bass juga drum nya memang dibuat untuk dibetot dan tabuh Adm dan Brian. saya yakin sahabat saya sebenernya cuma malu aja buat ngakuin, kalau musik Sheila memang makin dewasa. makin berbobot dan makin berkarakter.

" hidup terlalu singkat, untuk kamu lewatkan tanpa mencoba cintaku " ( Terlalu singkat )

dan hidup memang terlalu singkat, untuk saya lewatkan tanpa mengenal lagu-lagu kalian. thanks Eross untuk menciptakan lagu-lagu yang begitu mewakili hati. untuk Duta dengan suara dan kedalaman karakter dalam menyanyikannya. untuk Adam yang mengimbangi melody dan rhytme dalam musik nya hingga menjadikan lagu-lagu Sheila begitu mewakili keseimbangan manusia. dan untuk Brian yang mau memback up semua nya dari belakang Drum dengan hentakan stick nya yang mewakili kekuatan Sheila. thanks untuk kehadiran kalian selama 16 tahun ini dengan suguhan musik-musik luar biasa di hidup saya. cinta datangnya dari hati. dan hati saya memilih lagu kalian dengan sangat jelas.

1 komentar:

  1. Nice blogging, :)
    Ane lagi hunting 'suara vocal duta' ehh malah nemu blog ini, ya udh deh mampir :))
    sheila on 7 band yang membuat saya tersenyum kagum, hidup bebas , beban hilang, dan mengundang kedamaian. Suara adem duta menyanyikan lirik yg ada di so7 sudah lah cukup mengisi hati saya yg kadang capek menjalani hidup, dan sangat2 masuk ke hati :)

    BalasHapus