Sabtu, 03 Agustus 2013

Berkawan Syetan.

Suatu hari di tahun entah kapan, Saya terbangun sahur tepat pukul setengah 5 subuh. Sementara imsak sekitar jam setengah 5 lewat 5 menit. Saya langsung menyambar jilbab dan berlari keluar kost. Mendatangi warteg terdekat dan makan sahur. Perkiraan saya, jika saya punya waktu 5 menit sampai di isya, artinya saya punya waktu 10 menit hingga di Adzan subuh. Toh saya Islam, dan acuan saya adzan subuh bukan Imsak. Dan apa yang terjadi, saya tetep bisa loh makan sahur satu porsi nasi rendang dan meminum segelas air putih. Saya pikir, itu cukup untuk puasa saya seharian.

Hai, saya lama sekali gak menulis blog. Banyak banget hal yang saling berkejara akhir-akhir ini. Saya memang harus memfokuskan diri pada beberapa hal yang jauh lebih penting. Bahasa ilmiahnya adalah prioritas. Da meskipun saya cinta setengah mati sama blog ini, saya merasa bahwa prioritas saya kala ini bukan ajang curcol di blog. So, saya pikir blog bisa lahyaaaa nunggu sebentar.

Kawans, kebiasaan itu hal yang terbentuk karena porsinya menempati keseharian kita. Orang yang terbiasa makan pelan, adalah mereka yang memang makannya pela sejak lama. Orang yang bisa tahan di tengah salju pasti terbiasa dengan salju. Dan orang yang malas, adalah mereka yang membiasakan dirinya menjadi pemalas. Beruntunglah kita yang memiliki etos semangat tinggi dalam hidup. Dimana itu yang akan membuat kita menuai sukses kelak.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah Saw pernah memegang bahuku sambil bersabda, ‘Jadilah engkau di dunia seolah-olah orang asing atau pengembara’. Ibnu Umar berkata, ‘Kalau datang waktu sore jangan menanti waktu pagi. Kalau tiba waktu pagi jangan menanti waktu sore. Gunakan sebaik-baiknya sehatmu untuk waktu sakitmu dan masa hidupmu untuk waktu matimu. (HR. Bukhari) 

Saya rasa hadist diatas sangat jelas maknanya untuk kalian yang berfikir. Bahwa melakukan sesuatu baiknya bersegera. Taruhlah kalian ingin mandi, maka mandilah. Gak perlu itu nunggu 5 menit dulu, atau nanti deh di pas-in sampe jam 5 sementara saat itu jam 4.56. Masya Allah, cuma 4 menit dan kalian menunda itu untuk bisikan setan yang membuat kalian lalai selama 4 menit. Entahlah, saya suka geregetan sama kebiasaan beberapa orang terdekat saya yang seperti itu. Karna memang gak ada untungnya kan nunggu 4 menit untuk menggenapkan waktu mandi. Bukannya dengan kita langsung mandi saat itu, artinya justru kita menyimpan 4 menit dalam hidup kita? sebenarnya apa yang yang ada dipikiran mereka yang gemar sekali menunda-nunda sesuatu begitu?

Seorang teman saya, pernah mendapatkan beasiswa fullbrigth di Oxford University hanya karna dia melangsungkan keberangkatannya tanpa menunda. Ceritanya, temen saya itu ada wawancara beasiswa jam 10 siang. Tapi jam 6 dia udah berangkat dari rumah dan sampai lokasi jam 8 pagi. Seharusnya jam 8 pagi, itu ada jatah wawancaranya orang lain yang mengajukan beasiswa pula. Interviewer keluar dari ruangan dan memanggil peserta yag seharusnya wawancara di jam 8 itu, dan tidak menemukan orang yang bersangkutan di sana. Tapi menemukan teman saya yang sedang duduk membaca buku. Akhirnya teman saya dahulu yang masuk kedalah ruangan dan mendapat simpati dari para interviewer didalam karena dedikasinya yang tinggi. Mungkin nilai wawancara teman saya itu tidak terlalu bagus, tapi penyelia beasiswa itu melihat teman saya yang sangat berdedikasi dengan datang lebih dahulu dari waktu yag mereka tentukan. Maka beasiswa itu ada digenggamannya.

Ada lagi, teman saya bangun pagi jam 5 subuh karena harus berangkat ke bandara jam 6 pagi. Ketika membuka mata, dia melihat jam baru jam 5. sementara dia memperkirakan mandi dan bersiap haya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Toh segala perbekalan sudah disiapkan semalam. mengguler-guler lah dia di kasur. hingga akhirnya dia beragkat tetap tepat di jam 6 pagi sesuai rencana. Dan taukah kalia, begitu keluar dari kompleksnya, jalanan sudah macet. Teman saya itu membuka smartphone-nya dan mengabarkan kemungkinan dia akan terlambat sampai bandara pada rekan seperjalananya. Dan jawaban temennya itu " ah tadi setengah jam yang lalu gue lewat jalan tempat lo masih sepi kok. " See? kalian lihat? andai tadi dia gak males-malesan, dia gak akan sampai terjebak macet. Saya bingung, apa sih untungnya males begitu selain berkawan sama syetan?

eniwey, lakukan apa yang harus kalian lakukan saat itu juga. Jangan pernah menunda apapun apalagi cuma karna waktu yang semenit dua menit, terlebih dengan alasan supaya 'nyawanya kumpul' atau ' biar gak pusing' . ketahuilah, itu cuma masalah kebiasaan. Apakah kalian akan menjadi seorang pemalas yang sangat senang mengulur waktu terlebih untuk hal kecil, atau akan menjadi orang yang sangat menghargai waktu dalam hal apapun. Semuanya kembali ke pribadi kalian sendiri, tapi perlu kalian ingat, mereka yang memilih untuk menunda, adalah mereka yang akan merugi.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar