Rabu, 03 April 2013

KECEWA ? Wajar.

Assalamualaikum. Lama sekali yah saya gak nyambangin blog. Semoga kalian gak pernah lupa sama saya.

kecewa, kata itu sering banget hinggap di hati manusia. sebuah kata yang pada akhirnya menjadikan kita manusia yang gak bijaksana, gak toleransi atau gak manis lagi. Tapi apapun itu, sangat manusiawi kok andai suatu hari kita dihinggapi rasa kecewa.

Jika kita mengharapkan sesuatu, jangan pernah terlalu berharap. supaya nantinya, ketika kita menemukan kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita prediksikan awalnya, kita gak akan terlampau kecewa dengan yang ada. Mungkin itu klise, tapi ya gitu. Cuma [pake cara itu kita bisa meminimalisir rasa kecewa. Karena sungguh, rasa kecewa itu beneran gak enak sekali rasanya.

Banyak hal yang membuat saya kecewa dalam hidup ini. Saking banyaknya, saya gak bisa lagi menghitung. Saya cuma ingin mencoba selalu bijaksana dalam menyikapi kekecewaan itu. Bagaimanapun juga, saya cuma manusia, saya bukan malaikat yang gak punya marah, saya bukan iblis yang gak punya kebaikan. Saya manusia. Ada marah, ada baik, ada bahagia ada kecewa. Saya manusia, sama seperti kalian semua.

Mas Riyan pernah bermasalah dengan salah satu adiknya karena suatu benda. Mereka berdua menjadi ribut hanya karena salah paham atas kepemilikan benda tersebut. Mas Riyan - karena sedang sangat membutuhkan benda tersebut saat itu - merasa memiliki karena telah membelikan benda itu untuk adiknya. Sedang adiknya, merasa memiliki benda itu sebagai barang privacy nya karena memang itu dibelikan mas Riyan untuk dia. Saya mengelus dada. Manusia, mau saudara kandung sekalipun, masih saja gak bisa luput dari kesalahan. Gimanapun juga, kita mesti maklumin itu.

Saya gak bisa menghujat siapapun yang merasa kecewa atas sikap saya tempo hari. Sikap yang mana? yah, yang mana aja. Tapi, sebaik-baiknya sikap adalah yang tidak menghujat. Kalau kelak kita menemukan kesalahan pada diri orang lain, jangan lantas bahagia atasnya. Jangan sampai di koar-koarkan dengan alasan ' cuma cerita' padahal kalian membuka aib orang tersebut. Sungguh, cuma Tuhan yang berhak mengatakan seseorang itu bersalah atau gak. Kita cuma dikasih rasa kecewa, tapi kita gak bisa mutusin apa orang yang bikin kita kecewa itu beneran salah atau cuma perasaan kita aja yang terlampau sakit karena merasa dikecewakan.

Saya gak berani ngomong banyak, sekarang setiap omongan saya di counter terbalik oleh banyak orang. Seharusnya saya seneng karena saya jadi perhatian banyak orang. Tapi saya sedikit kesal karena orang yang saya anggap paling bijaksana dan tau agama, justru menjadi berpeluang sangat mengerikan ketika tengah dilanda kecewa. Dan siapapun dia, saya gak akan pernah menyalahkannya. Seperti yang saya bilang diatas, cuma Tuhan yang berhak mengatakan seorang itu benar-salah. Dan sekalipun ternyata dia positif bersalah, janganlah pernah menghakimi kesalahannya. Karena, siapa yang tau kalau ternyata dosanya itu telah dimaafkan?

Semoga, siapapun yang membaca postingan saya kali ini, mampu dengan bijak mencerna maksud saya. Mampu dengan legowo saling memaafkan, dan maamampu dengan sikap manusianya saling berfikir jernih menyikapi kondisi yang ada.

Love_ Ami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar