Jumat, 06 September 2013

Taman sari.

Jumat ini, saya mendadak ingat tamansari. salah satu destinasi pariwsata tujuan turis di Jogjakarta. Saya merasakan kerinduan hebat di hati. Entah kenapa, padahal sebelumnya taman sari bukan tempat favorit saya di jogja. Masih banyak tempat lain yang jadi favorite saya untuk melepas rindu. tapi kali ini, tempat pemandian raja itu memang manarik hati saya untuk bernostalgia.


Entah sudah berapa kali saya mengunjungi pemandian ini. Sekedar datang sendiri, berfoto ramai-ramai, atau terkadang membuat acara disini. Saya seringkali tertidur di masjid yang ada tepat didepan bangunan Taman sari. Sebelum pintu masuk. Masjid bergaya jawa, yang harumnya tak hilang-hilang.

Tamansari memang cuma salah satu tempat wisata. Sebenarnya tak pernah ada hal khusus yang menjadikan saya akhirnya menuliskan di blog. Tapi entah kenapa, rasanya saya sulit untuk menolak rasa rindu yang menyergap tiba-tiba. Pada Jogjakarta, dan taman sari remendernya.

Sejujurnya yang saya rindukan pastilah nuasanya. Saya merindukan rasa independent yang membumbungkan jiwa saya. Dulu, setiap kali suntuk saya memang kerap memilih tamansari untuk sekedar berjalan-jalan. Saya bahkan merasa lebih menyatu denga para masyarakat yag ada di gang-gang sempit menuju taman sari bagian belakang. Saya meralebih menyukai lorong panjang taman sari ketimbang harus nongkrong di cafe-cafe. Ada aura penerimaan yang utuh di situ. rasa dicintai yang kuat.


Dulu saya sering duduk di salah satu jendela besar itu. MEnatapi orang-orang yang berfoto di undakan. Pre Wedding dengan gaun yang menjuntai berlambai-lambai, foto session band, sampai sekedar para turis yang ingin mengabadikan eksotisme tamansari yang super megah ini. BEgitu banyak orang yang datang, dan taman sari tetap diam seperti itu. Kokoh dan tampan.

Kerinduan saya agaknya memang beralasan. terakhir saya ke Jogja, saya tak sempat mampir ke tamansari. sementara hati saya sudah terlanjur kepincut dengan kota gudeg ini dan menjadikannya tempat untuk 'pulang' setiap waktu. Entah mengapa, rasaya lebih mudah menyebutkan pulang pada Jogjakarta ketimbang pada kota kelahiran saya di purwokerto. Mungkin salah satunya alasan adalah taman sari ini.


itu foto terakhir saya di tamansari. Sekitar 2 tahun lalu. Saya sempatkan dari rutinitas ibukota yang membuat hari-hari saya kacau dan gaduh. Saya pulang ke jogja. pulang ke tamansari. Rasanya 3 hari di jogja cukup untuk menjadikan hidup saya kembali manusiawi. saya kembali bisa bernafas lega.

Kali ini, kerinduan belum bisa saya obati. tapi saya percaya, saya akan kembali pulang suatu hari kelak. mengunjungi taman sari beserta keluarga saya. beserta anak-anak dan suami tercinta kelak.

2 komentar:

  1. Asslm,, Salam Kenal mbak Amie, Saya nita, lagi belajar2 nulis juga. Banyak ilmu yang bisa nit dapatkan dari tulisan-tulisan mbak amie. Oya nit pasang linknya mbak amie di blog nita. Keep Posting! :)

    BalasHapus
  2. weh, keren tamannya tuh..hihihi

    BalasHapus