Jumat, 23 September 2011

K.A.R.M.A.

selamat pagi semua, sabtu cerah yang bikin makin semangat bukan? karna saya juga semangat banget buat ngobrol dan ngegosip bareng kalian semua disini. yukk mawree

pagi ini saya baca status dari salah satu anak didik saya dulu ketika di sanggar tari. status fesbuk yang mengerikan. dimana dia nyumpahin seorang entah siapa dengan membawa-bawa kata KARMA. percayakah kalian pada KARMA? Saya percaya, tapi bukan menyebutnya karma. itulah takdir.

kenapa saya jadi sibuk ngurusin status fesbuk orang lain? tidal kurang tidak lebih hanyalah karna saya ( sekali lagi ) merasa tidak sependapat dengan pemikirannya. dan saya merasa perlu untuk menyampaikan pendapat saya ini melalui sebuah tulisan agar nantinya pendapat saya ini bisa dibaca, dibantah atau juga di hujat orang lain.jika sudah begitu, KARMA kah yang berlaku ? bukan. karma hanyalah sebuah sebutan untuk menakut-nakuti seseorang. Tuhan akan membalas semua perbuatan keji seseorang pada orang lain. itun jelas. hanya ada jarak nol kilometer antara Tuhan dengan orang-orang teraniaya tanpa harus saling menyatu. begitu bukan?

begitu banya perasaan sakit hati, merana, tersinggung yang dirasakan oleh seluruh manusia dimuka bumi ini. jelas penyebabnya hanyalah satu. rasa tak bersyukur dan tak puas diri. segalanya akan menjadi mudah jika kita selali bersyukur kawans. contoh gampangnya begini ; saya dan seorang kawan sedang sibuk membuat kue. saya yang membeli seluruh bahan olahan, saya yang membuat adonan. tapi giliran disajikan kawan saya lah yang mendapat pujian karna kelezatan kue itu. sakit hati saya? wajar jika memang begitu. manusiawi bukan jika kita merasa sakit hati mendapat perlakuan seperti itu. tapi setelah itu akan apa? setelah rasa sakit hati yang mengitari kita apakah kita akan menjadi lebih baik? pasti tidak. karna itu, mencobalah bersyukur dan berpuas diri. bersyukur karna kue itu telah jadi dengan kelezatan sesuai harapan. berpuas diri karna ternyata kita mampu membuat sebuah kue yang lezat. selebihnya, lupakan. lupakan pujian itu, lupakan sanjungannya. dan kita akan terbebas dari sakit hati itu.

santai lah kawans. berfikirlah untuk terus bisa hidup, karna hakekat manusia hidup memang befikir. tapi bukan berarti kita juga harus memikirkan sesuatu yang tidak terlampau penting. jangan membesar-besarkan hal yang kecil dan jangan menyepelekan hal yang besar. sesuai koridor dan jalur yang ada sajalah. niscaya engkau akan menjadi ringan kawans. hatimu akan seringan bulu. percayalah.

coba dipikir lagi, jika setiap orang sibuk nyumpahin orang lain, satu orang sibuk nyumpahin orang yang lain. maka hidup tak lebih dari sebuah sumpah serapah.jatoh sedikit nyumapahin si itu, sakit sedikit nyumpahin si anu, terus nanti kl ada apa-apa sama kita karna sumpah juga dari yang lain kita akan balik lagi nyumpahin si dia. lah, ini hidup kenapa jadi penuh sama sumpah serapah gak jelas. kapan bisa bersyukur kalo gitu? hehehehe

dan pada akhirnya, saya ingatkan kalian. tetaplah istiqomah dalam menjalani hidup.

salam panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar