Rabu, 14 Desember 2011

khusus untukmu

selamat sore. jakarta hujan anarkis. pohon-pohon tumbang karena angin. saya pun tumbang menyadari sekarang ini tanggal yang penting untuk saya di beberapa tahun lalu. saya sedih, karena kini tak bisa menikmatinya lagi. karna bagaimanapun, saya bukan mengkultuskan hari ini. tapi saya mensyukuri adanya hari ini. hari dimana sahabat saya di lahirkan. hari dimana Allah menuliskan di buku hidup saya, bahwa seorang yang dilahirkan hari ini, bepuluh tahun lalu adalah orang yang akan mengerti saya. apapun keadaan saya.

sebut saja dia B. saya menyayanginya. dia menyayangi saya. kami saling menyayangi. kami bersaing untuk saling menyayangi. saling mengingatkan. saling mengisi. saling menguatkan. saling membela. saling melindungi. kami adalah raja saat itu. saya juara puisi, dia pun sama. saya gemar menulis, dia pun sama. saya senang bermain teater, dia pun sama.saya hoby diskusi, dia pun sama. jika saling menatap satu sama lain, kami seperti melihat cermin. sosok yang sama persis hanya dibalun gender yang berbeda. dialah saya dalam versi lelaki, dan sayalah dia dalam versi perempuan. sama. total.

saya pikir, jalinan kami ini akan selamanya. sampai saya punya cucu dan dia pun begitu. sampai dia memiliki pendamping dan saya pun begitu. sampai kami memiliki rumah masing-masing. sampai kapanpun. sampai kapanpun.

namun ada yang salah. ada tendensi diantara kami ternyata. saya bertendensi, dia pun juga. saya ingin sesuatu diapun begitu. kami bertengkar. saling menyalahkan dan saling merasa benar. padahal saya pun tau, tak ada yang salah disini karna kami berdua tak ada yang benar. seharusnya pertengkaran kami bisa menjadi perekat yang lebih kuat untuk persahabatan kami. tapi nyatanya tidak, kami keras. saling menyakiti demi mendapatkan kebahagiaan sendiri. kami lupa, bahwa kebahagiaan kami akan lengkap seandainya kami saling memberi. saling ikhlas. kami lupa, kami hanya punya satu sayap. kami berpisah, untuk akhirnya tak lagi mampu terbang keatas.

sampai sekarang, saya mengetaui dia dimana. dia ada di jejaring facebook saya. beberapa kali statusnya muncul di beranda saya. berapa kali mungkin status saya muncul di berandanya. semoga kami masih saling mengenali. meski berjarak rasa rindu yang terintimidasi sakit hati. saya ingin melebur dengannya. seperti dulu. hanya saja, saya cukup diam menyaksikannya bahagia dengan dunia kecil yang dia bangun tanpa saya. semoga dia bahagia, dengan hidup yang hidup. dan semoga saya pun bahagia, dengan hidup yang selalu meredup.

kenangan, bukan seni bernostlgia. kenangan adalah rasa sayang. akan selalu hidup selalu. Selamat ulang taun kawan. semoga kamu selalu bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar