Kamis, 29 Desember 2011

satu hal yang saya sebut : USAHA.

ternyata sudah tanggal 30. akhir taun. saya masih seperti ini. belum menghasilkan apapun. sedih rasanya.

haaaiiiiiiiiiiiiiiiiii, saya kembali ngedumel di blog ini. buat temen-temen yang selalu setia baca tiap postingan saya * meski setelah itu datang sms masuk dan protes tentang postingan saya yang sebelumnya gakpenting * saya beneran makasih banget buat kalian. i love u so much. semoga Allah membalas kalian dengan berkah yang tak terhingga. amin.

kawans, kalian pernah gak tiba-tiba merasa begitu kerdil?gak berguna, cuma jadi parasit dan memalukan? saya pernah. bahkan sering. umur saya sudah 26 tahun. dan saya memiliki satu orang putri yang sangat cantik. tapi saya, seperti tidak memiliki apapun yang bisa saya banggakan untuk anak saya. sering saya putus harapan, sering saya menangis sampai tertidur sendiri, hanya karna memikirkan, apa yang akan saya lakukan jika saya terus-terusan tidak menghasilkan apapun selain keluhan dan rasa putus asa.

Tuhan sudah punya naskah sendiri yang harus saya mainkan. Apapun yang terjadi pada diri saya sekarang ini, semuanya sudah tertulis di lauhul mahfudz. tinggal saya ini yang bisa memerankannya dengan baik atau tidak. kadang saya iri pada nasib teman-teman saya. yang memiliki seorang suami baik hati, yang selalu memenuhi segala kebutuhan mereka lahir bathin. atau pada seorang teman yang menjadi karyawan di sebuah perusahaan besar, kariernya baik, nasibnya main. saya lalu berkaca sendiri, apa yang terjadi pada saya tidak lebih baik dari mereka, TAPI  juga tidak lebih buruk. ini saya, dan ini hidup saya. bahagia atau tidaknya saya bukan dari hasil mebandingkan dengan orang lain. keberhasilan saya mungkin berbeda dengan keberhasilan teman-teman saya. harap dicatat, menjadi diri yang bahagia adalah suatu keberhasilan yang tersirat dari kehidupan kita. saya kadang berfikir sebaliknya, mungkin mereka yang saya lihat serba bahagia kadang iri dengan hidup saya. mungkin.

pernah kah kalian tau kalau apa yang terjadi pada diri kalian itu jauh lebih baik dari pada diri saya? tapi apakah pernah juga saya tau, bahwa apa yang terjadi pada saya jauh lebih baik dari beberapa orang lain? jadi apa yang seharusnya saya lakukan sekarang? hanya satu : bersyukur. dengan begitu maka kita jadi lebih menghargai diri kita sendiri. pernah loh, saya merasa salah yang luar biasa. saya nyaris merasa, saya ini gak ada benernya. apa yang saya lakuin selalu salah. pokoknya kalau ami, artinya salah. gak ada yang bener. Masya Allah, waktu perasaan itu dateng, hidup rasanya lama dan menyakitkan banget. apa yang harus saya lakukan, kalau belum melakukan apapun saya sudah yakin bahwa apa yang kelak akan saya lakukan akan menjadi kesalahan lagi. apa yang mesti saya lakukan jika ternyata tanpa melakukan apapun saya juga salah. waktu itu saya seperti gak bisa napas. dan bagaimana saya bisa keluar dari rasa yang melemahkan hati saya ini? Allah, menyediakan saya jalan keluar melalui jalan tak terduga sama sekali. dialah anak saya. memberikan semangat berupa tangisannya yang meminta susu, atau rengekannya untuk main mandi bola di pusat perbelanjaan. saya harus bangkit. saya harus bisa menghentikan tangisan anak saya. Saya harus menjaga anak yang telah Allah titipkan pada saya. dan karna Allah tidak menyukai hambanya yang berputus asa, maka saya percaya Allah bersama kamiyang terus berupaya. Man Jadda wajada !! akhirnya jadi mantra yang senantiasa menyelamatkan saya dari keterpurukan. Siapa mau berusaha, maka dia akan sukses.

dan apakah sekarang saya sudah sukses? dalam ranah penghasilan tentu saja belum. tapi saya sudah sukses mengalahkan rasa takut salah dalam diri saya sendiri. sekarang yang saya lakukan adalah belajar untuk mencapai impian saya. saya harus terus berusaha. setiap kali saya putus asa, maka saya akan selalu meneriakkan mantra saya : man jadda wajada !!! dan gelombang semangatpun datang bergulung-gulung menyerbu saya. biasanya, setelah itu saya akan kembali mendapatkan stamina saya. saya akan kembali berbatre penuh. menyala kuat. Man jadda wajada.  siapa mau berusaha maka dia akan sukses. 

setiap manusia, saya percaya memiliki masalahnya sendiri-sendiri. juga memiliki cara masing-masing untuk menyelesaikannya. untuk itulah saya tau, setiap masalah yang datang itu sudah di ukur dengan kapasitas kita dalam menyelesaikannya. pasti bisa selesai, karna itulah masalah yang harus kita selesaikan. jadi jangan pernah merasa gak bisa menyelesaikan masalah hanya karna menganggap kalian yang paling menderita sendiri. jangan pernah merasa yang paling tersakiti. ayo semangat. ada satu lagi mantra yang bisa kita gunakan sebagai penyemangat : man shabara Zafira ( siapa sabar, maka dia akan beruntung ) jadi, bersabarlah kawans. akan ada janji Allah berupa keberuntungan di balik kesabaran itu. ada yang mengatakan pada saya ; bahwa barang siapa meletakkan semua urusannya pada Allah, maka akan dicukupkan segala sesuatu oleh-NYA. cukup ya, bukan berlebih.cukup.buat apa kita kaya raya, tapi tidak pernah merasa cukup? iya tho?

ada yang takut untuk mengambil resiko dari pilihan yang lebih berat. takut gak bisa survive dengan resiko yang ada, seperti halnya Adil dalam poligami, kita gak akan pernah tau sang suami adil atau tidak sebelum dia melaksanakan poligami itu. survive atau tidak nya kita juga sama, gimana kita tau kita survive atau gak sedang kita melakukan usaha saja gak. kita baru tau seberapa kuatnya kita setelah kita menjalani berbagai macam cobaan. jadi, lakukan saja. yakin aja bisa. mampu. semangat.

ada orang bertanya pada saya : jika kamu berdua bersama anak kamu di dalam kapal kecil di tengah laut. sementara kapal itu bocor, dan kamu tidak bisa berenang. tidak ada pelampung. atau isyarat untuk memanggil team SAR. maka apa yang akan kamu lakukan ? apakah kamu akan belajar untuk berenang, agar bisa membawa anak kamu sampai ke tepian? atau kamu akan nekat terjun agar bisa menyelamatkan anak kamu meski kamu tidak bisa berenang. saat itu saya spontan menjawab yang kedua. dalam pikiran saya cuma ada keselamatan anak saya. persetan dengan apakah saya bisa berenang atau tidak. lalu orang itu bertanya lagi: apakah kamu yakin dengan terjun dari kapalitu adalah tindakan yang tepat untuk menyelamatkan anak kamu. bisa saja dengan keterbatasan kemampuan kamu dalam berenang, kamu dan anak kamu malah tak terselamatkan? saya diam. tapi jawaban saya tetap sama. saya memilih opsi kedua. saya juga gak yakin dengan saya belajar berenang diatas perahu bocor akan menyelamatkan saya dan anak . jadi saya putuskan untuk tetap berenang dengan keterbatasan saya, mengajarkan pada anak saya untuk belajar berenang dengan praktek langsung, menghadapi bersama kemungkinan apapun yang ada di hadapan kami, entah itu hiu atau ombak yang bergelung-gelung. saya mantapkan untuk tetap berusahan ke tepian dengan belajar berenang secara langsung. langsung dari air, langsung dari laut. saya belajar sekaligus menyelamatkan anak saya

saya memang belum banyak tau. ilmu saya belum sepadan dengan master-maser yang lain. saya gak tau kapan saya bisa seperti mereka. saya gak pernah tau sampai kapan saya harus belajar. tapi saya tau apa yang menjadi pilihan saya. sampai liang lahat juga saya gak akan pernah berhenti belajar. saya mungkin gak akan bisa seperti teman-teman lain, bahagia dari pandangan mata saya.tapi saya bisa bahagia dari pandangan mata hati saya sendiri. urusan di luar usaha sebagai hamba Allah, sudah saya letakkan pada-NYA. jadi, inilah yang menurut Allah cukup untuk saya. tidak lebih.

selamat hari jumat sore. semoga kalianpun di cukupkan oleh-Nya. 

Love

Me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar