Selasa, 03 Januari 2012

anak-anak.

wow !!! senang rasanya punya semangat yang meletup-letup untuk menuangkan pikiran. selamat malam kawans?sudah makan? jika belum, semoga tulisan saya bisa membuat pikiran anda kenyang akan hal baru.

anak-anak, selalu mampu menjadikan saya jauh lebih bersemangat dari apapun. saya sering suka lupa diri kalau ada anak-anak disekitar saya.rasanya dunia jadi santai tapi bergelora dengan kehadiran mereka. sungguh begitu banyak hal yang ingin saya lakukan untuk anak-anak. karena anak saya hanya satu, maka semua keinginan yang tibul di benak saya untuk banyak anak-anak tercurahkan semuanya padanya.

saya bertemu seseorang hari ini. pria. pecinta anak-anak. eitttssss, bukan pedhofil ya. dia merupakan seorang guru lukis di sebuah asrama putra, juga seorang guru bagi anak-anak terbelakang ( atau biasa disebut dengan anak SLB ). pria ini sangat menarik, bukan sebagai perempuan saya katakan, tapi sebagai sesama pecinta anak-anak. dia begitu perhatian dengan anak-anak. cerita menggebu-gebu terlontar dari mulutnya tentang seorang anak yang terkena disleksia ( kekurangan berupa tak mampu mengenali segala sesuatu yang bersifat urut ; seperti abjad, menghitung atau mengancing baju ) betapa marahnya dia ketika anak itu di marahi oleh orang tuanya. ditinggalkan oleh keluarganya hanya karena mereka menganggap anak itu bodoh, nakal dan malas. betapa marahnya kawan saya itu ketika mengetahui pada akhirnya si anak menjadi depresi dan akhirnya menutup diri. perumpamaan yang dia gunakan seperti cerita kaum solomon. jaman dulu kaum solomon, jika ingin tinggal di suatu tempat ditengah hutan, mereka tidak akan pernah menebang pepohonan di hutan itu. cukup dengan berkerumun disekitarnya dan mengumpat-ngumpat si pohon itu. hanya dalam hitungan hari, pohon itu akan menjadi layu dan kemudian mati dengan sendirinya. tanpa dia menjelaskan lebih dalam apa makna perumpamaannya tersebut, saya memahami maksudnya. seorang anak yang memiliki 'kekurangan' dalam hal apapun, tidak seharusnya di jadikan tontonan, di umpat atau dimarahi. karna si anak akan seperti pohon tersebut. layu, dan pada akhirnya mati. sakit ya dengernya??

seorang anak yang memiliki keterbatasan, dalam hal ini bisa saja bersifat mental ataupun akademis, selayaknya diberi kepercayaan akan jaminan kehidupannya. einsten, waktu kecil dia gak bisa baca tulis, gedenya? bisa bikin rumus-rumus dahsyat. leonardo da vinci, dia semasa kecil kesulitan memahami tulisan, yang pada akhirnya segalanya dia tuangkan melalui lukisan? jadi masalah? masalah banget, karna dengan lukisan itulah dia dikenal sepanjang masa. setiap anak memiliki bintangnya masing-masing. ngapain kita fokus pada bintang tak terang dari si anak, padahal ada bintang yang bersinar memenuhi diri nya. konyol kan.

saya coba ungkapkan, jangan cari gejala dari permasalahan anak. tapi carilah penyebabnya. akarnya. kenapa anak jadi sulit belajar, kenapa dia tidak bisa membaca misalnya, atau kenapa dia jadi sering membantah. oke, jika dilihat dari tak mau belajarnya, atau tak bisa membacanya, atau sering membantahnya, baik. silahkan beri definisi anak tersebut : NAKAL. tapi dibalik semua itu ada kenapa. kenapa bisa begitu. apa yang menyebabkan dia membantah? apa yang menyebabkan dia tak bisa membaca.apa sebabnya? jangan-jangan sebabnya tak lebih dari diri si orang tua sendiri? #tepuk jidad#

gak usah jauh-jauh ke orang lain deh, kita aja nih.gak bisa bahasa jepang. boro-boro baca kanji, baca tulisan romanji( bahasa jepang dengan tulisan alfabet ) aja kita gak bisa. kok kita dipaksa baca.udah kita bilang gak bisa baca, karna kita gak kenal sama hurufnya, karna gak ngerti bahasanya, tapi tetep dipaksa baca, malah dibilang nakal, dibilang kita kurang ajar. lha kan memang gak bisa, apa yang mau dibaca kalo gak bisa? nah !!! persis seperti itu yang kadang kita lakukan pada anak kita, kita memaksakan sesuatu yang anak kita beneran gak bisa.dan beneran gak ngerti gimana mau melakukannya karna memang gak bisa, kita marah, kita sebut dia nakal, kita bentak, kita marahin. padahal dialah kita yang gak bisa baca tulisan jepang itu. masalahnya,bukan gimana cara kita memaksanya untuk bisa, tapi gimana cara kita untuk mengerti, apa yang membuatnya jadi gak bisa.

temen saya ini, mengajarkan saya untuk bisa memahami,apa sebenernya yang terjadi dengan anak-anak yang kurang beruntung itu. mereka yang tidak bisa " diselamatkan " oleh kita, adalah mereka yang akhirnya bertemu dengan orang yang salah. jelas banget hukum kita bilang : setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan. Berhak. setiap warga negara. bukan hanya dalam ranah mampu atau tidak di bidang ekonomi. tapi juga dalam pengertian mampu atau tidak di bidang edukasinya.ayolah, jangan menutup mata bahwa dan merasa kita sudah memberikan yang terbaik untuk anak kita, jika yang kita tanamkan di benak anakkita hanyalah ambisi kita." kamu harus pintar " atau " kamu harus menang ". sungguh, tindakan menanamkan ambisi orang tua pada anak,adalah wujud kejahatan diatas tindakan eksploitasi sekalipun. kejam.

perhatian yang dibutuhkan oleh anak kita bukan semata kita memberinya baju bagus atau kita menemaninya kesekolah. bukan semata kita menyuapinya makan atau mengancingkan bajunya. bukan hanya itu ( meski saya juga gak menyangkal itu semua juga penting bagi anak kita ) tapi ada yang jauh lebih penting dari itu semua. yaitu jaminan keamanan. anak kita butuh jaminan. jaminan ada yang mengangkatnya ketika jatuh dari belajar sepeda dan mengatakan " jangan takut nak, papa di belakang kamu " jaminan keamanan, jaminan kenyamanan. sudahkah kita memberikannya?

anak, bukan milik kita. sungguh jangan pernah lupa. anak memiliki jiwanya masing-masing. sama seperti kita yang juga memiliki jiwa sendiri. Allah telah menitipkannya pada kita untuk menjaganya. tapi jangan terlalu mengaturnya sesuai dengan mau kita. hati-hati menetapkan aturan pada anak. jangan sampe salah membedakan antara " apa yang kita inginkan " dengan " apa yang anak kita inginkan " kadang kita salah meletakkan keinginan kita yang gak kesampaian, sebagai masa depan anak kita.

baiklah, saya udah puas ngomong. sekarang saya mau istirahat, saya mau menyiapkan banyak hal untuk anak saya.untuk anak-anak lain. untuk semua anak-anak di muka bumi ini. semuanya. gak peduli siapa anak itu. saya juga gak peduli saya cape, saya gak peduli seharian saya baru kerja seperti apa dan besok saya harus kerja lagi. saya gak peduli. saya sayang anak-anak, maka dari itu, waktu yang saya miliki meski tersisa sedikit saya limpahkan pada mereka. karna hanya itulah yang bisa saya lakukan. menyediakan sedikit waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar