Selasa, 03 Januari 2012

bukan saya, tapi dia.

siang yang agak menyakitkan. kalian apakabar? bahagia semua kan hari ini? amin.

kemarin, saya banyak belajar dari ketabahan seorang kawan. bagaimana caranya menyimpan rasa sakit tanpa menceritakan kepada siapapun selain langsung kepada Allah. sore itu saya mendengar dari bilik di samping kamar saya, ada seorang akhwat membaca ayat Alqur'an sambil menangis. ajaib, saya gak pernah tau surat apa yang dibacanya ( karna saya belum hafal alqur'an ) saya juga gak tau dari dari ayat tersebut. tapi, mendengar lantunannya ( jelas jadi semakin samar karna dibacakan sambil menangis ) saya ikutan menangis. dan itu bukan karna saya sedih atau apapun. gak tau kenapa, tiba-tiba aja saya kaget sendiri waktu pipi saya basah. saya menangis. sendirian.

kadang kita mengeluh karena kondisi yang serba sulit, karna kita diberi musibah bertubi-tubi, atau karna nasib yang tidak menyenangkan. lalu kita mengumpat, lupa pada hal yang seharusnya kita lakukan : berdoa. padahal, seandainya aja kita berdoa dengan sungguh-sungguh serta yakin doa kita akan dikabulkan,maka begitulah.doa kita akan terkabul.seseorang mengatakan kepada saya suatu malam : jangan berprasangka buruk pada-Nya. karna Allah seperti yang kita sangka-kan.

saya tiba-tiba jadi ingin tau. kenapa akhwat itu begitu sendu dan sampai menangis ketika membaca ayat-ayat-Nya. jawabannya bikin saya makin ingin menangis. dia bilang : saya rindu mama saya Ukthi. uggghhhhh, itu hati saya kayak di pukul pake godam nya bima. sakit, keras, bikin sesak nafas. saya gak tau mesti bilang apa. air mata saya tiba-tiba netes banyak sekali. udah saya hapus berkali-kali, sayangnya gak bisa juga nutupin tangis saya darinya. dia sampe bingung, kenapa saya nangisnya jauh lebih dahsyat dari dia. kenapa dia jadi kalah cengeng ketimbang saya.

saya menangis, karna saya tiba-tiba jadi ingat anak saya. apa yang dia lakukan seandainya dia kangen sama saya. kalau saya kangen, saya bisa menyiasatinya dengan menelpon, atau melihat fotonya, atau menyibukkan diri.saya bisa mencoba untuk menghindari rasa rindu itu dengan berbagai cara. atau, melepaskannya sekalian dengan mendatanginya. saya bisa melakukan banyak hal untuk merefleksikan kerinduan saya pada anak saya. tapi, jika dia yang kangen saya? dia bisa apa? anak kecil yang baru berusia 4 tahun. yang bahkan menceritakan dengan utuh apa itu rindupun tidak bisa. apa yang bisa dia lakukan? Ya ampun, secara tiba-tiba, saya jadi merasa bebal. saya merasa biadab. saya merasa tidak berguna. saya jahat. saya bukan mama yang baik untuknya.

pernah suatu hari, saya berdua bersama anak saya ke sekolahnya. kemudian setelah itu saya pergi sendiri. dan ketika saya kembali pulang dia sudah dirumah sedang bermain bersama teman-temannya. malamnya dia bilang : " mama, besok ai ( panggilan anak saya ) mau dianter sekolah lagi. gak apa di tinggal. asal dianter sama mama " saat itu saya cuma bisa bilang iya. saya gak tau, itu permintaan yang luar biasa sederhana namun berat untuk bisa saya jalani. saya harus kembali berpisah dengannya. hal yang bikin saya gak pernah bisa berada di sampingnya selalu. gak ada ketika dia ingin diantar kesekolah oleh saya. apa yang bisa saya lakukan? saya sendiri gak bisa seketika dateng untuk menemui dia. saya gak bisa, meskipun saya sangat ingin. maafkan mama ya nak.

mungkin ini postingan saya yang paling cengeng. yang paling gak penting. mungkin kalian bisa aja sekarang berfikir, kenapa gak dateng aja sih? kenapa kangen sama anak aja di jadikan masalah besar. kan gampang, tinggal dateng terus kelar deh.atau telpon aja selesai urusan. kawans, yang saya takutkan saat ini bukan kerinduan saya. bukan apa yang saya rasakan. tapi apa yang dia rasakan. kerinduan dia. bukan saya.

saya tau kita gak boleh was-was berlebihan. saya tau, meski gak sama saya, dia dalam lindungan banyak orang yang menyayanginya. terlebih yang membuat saya tenang, dia ada di lindungan Allah. saya tau. untuk itulah saya tidak akan membantah apapun. untuk inilah saya menulis. minimal, saya bisa sedikit nangis-nangis melalui tulisan ini. hal paling enteng yang bisa saya lakukan. saya harap, blog ini kelak akan terus bisa dibuka sampai bertahun tahun ke depan. sampai anak saya bisa membukanya sendiri. sampai kita berdua bisa berbagi rasa disini. di blog ini.

love

me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar