Segalanya bermula dari satu tititk. Dimana itu menjadikan sebuah tolakan yang jauh lebih dahsyat dari apapun. Titik anomali, begitu Begras menyebutnya.
Pasti mau marah lagi, Begras menyadari dirinya tak lebih dari seekor ulat kepanasan yang selalu menggeliat ketakutan ketika menatap matahari. padahal jika tanpa matahari yang memberi sinar untuk tanaman bisa berfotosintesis, maka dia tidak akan mungkin bisa memakan daun-daun segar itu. ketakutannya terhadap matahari sebenarnya adalah metafor dari ketidak mampuannya sendiri untuk menciptakan rasa nyaman. tapi Begras terlampau gengsi untuk mengakuinya. mengakui bahwa sesungguhnya diapun membutuhkan marah itu. Begras membutuhkannya untuk bisa mengontrol hidupnya.
" kenapa dari tadi gak angkat telpon aku sih? " Kinasih meradang. nyaris lebih dari 15 panggilan tidak diangkat. dan Kinasih terpaksa mengirim SMS berupa ultimatumagar Begras mau mengangkat telponnya itu.
" aku ketiduran tadi "
" masa ? ketiduran kok bisa baca SMS? "
" waktu SMS kamu masuk, kebetulan aku kebangun "
" gak masuk akal "
" yaudah kalo memang kamu gak percaya. kenyataannya gitu "
" bisa gak sih kamu ngasih alasan yang masuk akal sedikit aja "
" ini kenyataannya. kalo kamu gak percaya ya terserah kamu "
" kamu tuh gak pernah berusaha bikin aku percaya, gimana aku mau percaya coba ? "
" yaudah, terserah kamu. "
Perang. Kinasih menutup telpon dengan mata menyala. Kinasih benci kata terserah. Kinasih juga benci dengan alasan yang dikemukakan Begras. tapi Kinasih menyayangi Begras, meski kata terserah itu selalu mengikuti Begras, meski alasan-alasannya kadang lebih tidak masuk akal dari anak TK berbohong sekalipun. Kinasih tetap ingin percaya. Untuk itulah mereka masih berhubungan sampai sekarang.
Begras memaku. Habis sudah akalnya untuk menjelaskan pada Kinasih. meski terkadang memang alasan yang dikemukakannya hanya metafor demi menutupi ketakutannya sendiri. Begras menyadari kadang dia bertindak konyol dengan terlampau gengsi untuk mengangkat telpon saat Kinasih marah. Begras merasa bersalah sedemikian rupa sampai merasa tidak mampu untuk meminta maaf. Kijang yang larinya sangat cepat kadang bisa diam tak bergerak justru ketika menghadapi singa kelaparan yang sedang memburunya karna terlampau takut. Begitulah Begras.
" kamu tuh bisa gak sih kalo kita ada masalah jangan lari. Dihadapi, selesaikan. masalah itu gak selesai kalo km lari. Yang ada itu numpuk dan meledak gak tau kapan "
" aku tuh pusing kalo denger kamu marah-marah "
" Begras, kamu tuh laki-laki yah. jangan jadi pengecut dengan berlindung dibalik kelemahan kamu. "
" aku gak lemah. Aku cuma males ngadepin kamu yang marah-marah gak jelas. gak bisa nerima kompromi. terlalu saklek "
" jawaban kamu barusan itu sama aja dengan kamu bilang aku LEMAH. laki-laki yang kuat gak akan pusing dengan perdebatan "
" terserah kamu "
" masalah gak akan selelsai dengan terserah Begras "
Telepon ditutup. Kinasih gemetar. kemarahannya sudah mencapai derajat tertinggi. Begras lemas. duduk memegangi kepalanya. tidak tau harus bagaimana. selalu kalah, selalu tak mampu menguasai pertempuran. kelemahannya dalam menghadapi Kinasih membuat Begras merasa bukan laki-laki. bukan hanya mengalami transgender semata, tapi Begras merasa trasmoral.Transpycologis. Begras merasa lemah pada apapun yang dia rasakan sekarang ini.
Sebuah danau yang tenang akan beriak sebentar ketika sebuah batu masuk kedalam airnya. kemudian tenang kembali setelah beberapa saat. tapi jangan salah, meskipun danau itu sudah tenang, batu yang terlempar itu masih tersimpan didasar danau. mengendap dan mengotori dasarnya. hanya bisa hilang terkikis massa air entah berapa puluh tahun kemudian. dan siapapun yang mencoba membersihkan akan kehabisan nafas sebelum mencapai dasar danau. tidak ada yang bisa dilalukan setelah itu terjadi, kecuali menunggu waktu yang bertugas membersihkan dasar danau melalui kikisan air. Begitulah Kinasih. begitulah Begras. masing-masing menyimpan bongkahan batunya sendiri terlampau dalam. hingga sulit untuk dibersihkan. namun cinta akan mengkikis itu, meski melalui perjalanan waktu yang sangat lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar