Minggu, 06 November 2011

BELAJAR

wow..wow...seratus kali wow. saya senang sekali akhirnya bisa kembali lagi bercerita di blog ini. setelah lebih dari seminggu ini saya dipenjarakan oleh kesibukan yang sangat manusiawi : Bekerja. maaf ya kawans. jadi agak mengabaikan beberapa email dan inbox yang masuk baik di blog maupun fb atau Ym. gak ada maksud beneran buat nyuekin kalian dan gak ngerespon pertanyaan-pertanyaan kalian. saya cuma lagi gak sempat. saya kan kuli, jadi kerjanya gak bisa diterka. setelah menghabiskan waktu seminggu untuk berputar Purwokerto, lembang, lampung dan terakhir mendarat di karawang, saya baru bisa kembali membuka blog ini. alhamdulilah, belum ada jaring laba-labanya ternyata. pasti semua ini karna kalian rajin membuka dan membersihkannya. terimakasih yah. #agak kacau#

apa yang akan kita bicarakan disini sekarang? ada yang mau request mungkin?? yakk. saya pilih tema " memaafkan " saya lagi agak tuli dengan frasa memaafkan itu. sebuah kata berimbuhan yang menjadi sangat mulia jika dibandingkan dengan kata dasarnya. Memaafkan adalah kata yang telah mengalami peleburan makna *linguistik again? oh, No!!* Me-Maaf-kan. maaf adalah sebuah kata untuk seseorang yang merasa bersalah, atau dipersalahkan, atau memiliki salah. maaf berada di koridor minus. sedangkan setelah menjadi memaafkan, kata 'maaf' tidak lagi jatuh harganya. kata itu menjadi naik seiring nilai tukar dolar di negara kita. melejit.kata maaf langsung menjadi bernilai sangat mulia ketika hanya di tambahkan awalah 'me' dan akhiran 'kan'. itulah yang saya risaukan. galau. kenapa, sebuah kata dasar yang minus langsung menjadi plus-plus-plus ketika hanya di beri embel-embel imbuhan saja. semudah itukah membalikan posisi? apakah semudah itu pula membalikkan posisi seseorang dimata kita? beserta nilai-nilainya pula?

sebagai manusia, kita pasti memiliki sangat banyak keinginan, harapan, mimpi. karna saya manusia, saya pun sama. memiliki itu semua. sebagai manusia pula, kita pasti memilki kelemahan. kita memilki tingkat kesabaran yang sangat minim, tingkat kejelian sedikit dan tingkat kesalahan yang sangat tinggi. dan lagi-lagi, karna saya manusia juga, saya pun memilki itu semua. dan selamat, terimakasih telah menerima saya beserta kelemahan saya #lho?#

beberapa hari ini, saya dikejutkan oleh dialog menembak dari sahabat saya. menyerahkan rasa sakit yang sangat mendalam bagi saya #bibir bergetar menahan tangis#. tembakan itu tepat di jantung saya. dialog yang sangat menyakitkan bagi saya. sehingga untuk membaginya bersama kawans-kawans disini terlampau sulit #memeluk bantal#. inti dari dialog itu adalah justifikasi bahwa saya SALAH. apapun yang terjadi, palu sudah diketok dengan keputusan saya bersalah, hukuman tembak mati. pokoknya saya ini salah. salah. seribu salah. dan saya hanya diam. kadang saya berfikir, jika dirasa bicara hanya akan memperumit masalah, maka diam adalah emas. tapi kadang saya juga berfikir, jikalau ternyata diam kita ditanggapi lain, maka diam itu adalah emas imitasi.

manusia memang tempatnya salah bukan? saya sepakat untuk hal itu. makanya jika ada orang disekitar saya berbuat salah, terhadap siapapun terlebih kepada saya, maka yang pertama saya lakukan adalah melihatnya. memastikan bahwa dia manusia. setelah saya yakin dia manusia, maka tumbuhlah rasa maklum. tapi perlu diingat juga, bahwa idiom diatas ( manusia tempatnya salah.red) juga bukan harga mati, bukan lantas kita sebagai manusia bebas melakukan kesalahan. ayolah guys, jangan terdikotomi oleh fikiran bahwa semua orang bisa mengikuti semua yang kita mau. atau bisa memahami pemikiran kita. jika ada yang berbeda, ada yang menurut kita salah, tidak cocok, menyakitkan, perlukah kita akhirnya memilki rasa benci? bagi saya tidak. karna dengan begitu, kalian telah membuka pintu baru bagi sebuah hubungan : permusuhan. siapapun yang memulai, siapapun yang mengakhiri, sebuah permusuhan pasti meninggalkan luka yang akan sulit sembuhnya.

karna itu, mari kita sama-sama belajar untuk memahami. bahwa kita ini manusia, jadi ketika ada manusia lain yang berbeda dengan kita, mengertilah. itu manusiawi. jika kalian tidak mengerti, maka mungkin kalian berada di spesies penyembah dewa tapir. belajarlah.

_me_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar