Kamis, 24 November 2011

mari bersyukur

assalamualaikum. sepagi ini saya membuka laptop. sepagi ini saya gelisah. jakarta hujan semalam. anak saya tidur pulas disamping saya. cuaca berubah drastis menjadi dingin. saya gelagapan menyesuaikan diri. pagi ini saya gelisah. hujan selalu membawa rasa yang sulit saya gambarkan. kawans, adakah sebenarnya keterkaitan antara hujan dan bertambah galaunya perasaan saya?

apakah kalian pernah merasakan hal yang sama? galau yang berkepanjangan. rasa sesak yang tak tau karna apa. gelisah terus-menerus, hampa yang tak berkesudahan.

dulu, saat saya masih mengalami masa-masa jahiliyah, saya sempat tak percaya Allah. saya sempat marah pada-Nya. saya mengumpat-Nya atas takdir yang diberikan pada saya. selalu saya bertanya : " kenapa harus saya?" atau " kenapa bukan orang lain?" dan " kenapa hidup mereka bahagia" . yah, pada akhirnya saya menjadi orang yang tak bersyukur. karna tanpa saya sadari, mereka yang saya bandingkan pun kadang bertanya pada-Nya hal yang sama dengan pertanyaan saya diatas. " kenapa?"

setelah saya melalui perjalanan yang jauh, saya baru mengetahui, bahwa sebenarnya apa yang saya alami selama ini, itulah yang terbaik untuk saya. Allah selalu mempunyai sejuta rencana yang jauh lebih matang dari rencana kita, selalu mempunya begitu banyak kebaikan melebihi rencana kita. lalu, kenapa pula saya harus menjadi pribadi yang merasa kurang terus menerus? kenapa saya jadi tak pernah mampu bersyukur?

pernah saya ikut audisi teater di jogja. yang mengadakan sebuah universitas seni ternama. dan saya gak lolos, tapi teman saya yang kemampuannya jauh dibawah saya lolos. padahal, saya bermain sangat baik di audisi itu. dan saya sangat menginginkan peran itu. saat itu saya marah, saya kecewa. saya merasa Allah mengkhianati saya dengan tidak memilih saya. Ya Allah Ya rabb, pada kenyataannya, ketika saya menonton pertunjukan tersebut beberapa bulan setelah audisi, saya baru tersadar, Allah justru telah menyelamatkan saya. bagaimana tidak, konsep garapan yang dipilih oleh sutradara pementasan tersebut sangat frontal. peran yang saya inginkan bisa dikatakan mendekati peran porno dan seronok. beberapa hari setelah pementasan itu, tersiar kabar seluruh pemain dan sutradara serta kru team pementasan tersebut di panggil pihak kepolisian atas kasus  pornoisme. Alhamdulilah, saya seketika mengerti, Allah jauh lebih pandai dari pada saya.

sekarang, setiap kali saya galau, saya gak tenang. saya selalu merasa sedang menghadapi gelombang yang Allah kirim untuk saya. sekarang saya akan senantiasa percaya, bahwa Allah pasti menolong saya apapbila saya yakin dan percaya pada Kuasa-Nya.

seperti pagi ini, langit jakarta mendung hebat. dan hati saya makin galau menyaksikan anak saya begitu gembira dirumah ini. saya takut tak bisa memberikan apa yang sebenarnya dia harapkan dari saya. saya takut tidak mampu menjadi ibu yang dia inginkan. saya takut tak memenuhi kriteria kebahagiaannya. namun sekali lagi saya belajar jadi pengalaman, bahwa rasa takut yang berlebihan adalah setan yang akan selalu menggerogoti kita terus menerus. menghabisakan waktu kita dalam kekalutan yang berkepanjangan. dan apa yang akan kita dapatkan setelah itu? hanya rasa sesal telah menghabiskan banyak waktu yang diisi hanya dengan rasa sesal.

jadi kawans, seberapapun galaunya kita, seberapapun hampanya hati kita, tetaplah ingat bahwa kita masih punya Allah. yang maha membolak-balikan hati. dan apsrahkanlah segalanya hanya pada-Nya. maka tak akan lagi ada ketakutan dalam dirimu selain hanya kepada-Nya.

1 komentar: