Kamis, 22 Desember 2011

hari ibu???????

selamat hari kamis. selamat tanggal 22 desember, dan selamat hari ibu. yeah. hari ibu. selamat yaaaaa......

seharian saya gak pegang hp hari ini. dan ketika akhirnya benda berukuran segenggaman telapak itu mampir lagi di tangan saya, sudah ada begitu banyak sms dan panggilan tak terjawab di layarnya. dari 16 sms masuk 7 diantaranya mengucapkan selamat hari ibu. ucapan selamat itu diberi bonus berupa doa dan semangat dari sang pengirimnya. alhamdulilah, saya sendiri lupa kalau hari ini adalah hari ibu. tapi saya tau, ibu memiliki segenap waktu untuk anak-anaknya.

sms itu membuat saya menangis. saya ingat ibu saya, saya ingat nenek saya. kemudian saya ingat banyak perempuan-perempuan lain. saya ingat mereka semua. seperti saya mengingat anak saya. dialah, yang membuat saya akhirnya mendapat kiriman bertubi-tubi sms dari kerabat. anak saya itulah yang membuat saya dipanggil ibu. anak saya. bukan siapa-siapa.

dulu waktu saya kecil, saya sering dimarahi ibu saya. saya sering dihukum karna saya malas belajar, saya sering di jewer karena saya membuat beliau khawatir. saya sering merasa diperlakukan tidak adil karena ibu tidak seperti ibu-ibu dari teman lain. kemarin beberapa waktu lampau, saya berdebat dengan ibu karna saya membawa pacar kerumah, atau karna saya pulang terlalu larut atau bahkan hanya karna saya ingin pergi ke suatu tempat yang menurut ibu saya berbahaya.  sekarang ketika saya sudah menjadi ibu juga, saya masih kerap mendebatnya. tidak setuju dengan apa yang beliau pikirkan, atau merasa sudah dewasa hingga enggan diatur seperti dulu. saya, bukan anak yang baik.


karna saya merasa bukan anak yang baik, saya berfikir harus membenahinya dengan menjadi ibu yang baik. meski mungkin belum sempurna dan tepat dengan definisi " ibu yang baik ". saya belajar dari diri saya sendiri. saya belajar bagaimana caranya agar anak saya tidak mendebat saya, saya belajar untuk tidak jadi musuh anak saya. saya belajar. meski makan ati dan saya sering kali jadi tak sabar. tapi saya kembali mengingat. bahwa saya tidak berjodoh dengan predikat anak yang baik. mungkin bukan jatah saya jadi anak manis. tapi boleh kan kalo saya berharap bisa jadi ibu yang baik, untuk anak saya minimal.

suatu hari, saya ingin benar-benar merasa pantas untuk di kirimi sms ucapan selamat hari ibu. saya ingin merasa tepat sms itu tidak salah sasaran. saya ingin benar-benar menjadi ibu, mutlak. tunai. rasanya saya ini masih belum lunas. ibarat barang, saya belum memiliki barang itu karna saya masih nyicil, kredit. karna saya gak mampu membelinya dengan kontan. saya belum sempurna sebagai ibu, saya belum lunas. belum tunai. masih banyak peran ibu yang belum saya jalani. dan semoga anak saya sabar menanti, sampai mamanya bisa melunasi semua kreditan "ibu" itu. sabar ya nak...

peremuan sudah mendapatkan surganya tanpa harus melakukan apapun. yeah. seandainya memang semudah itu. tidak sayang. benar, surga itu memang dibawah telapak kaki ibu. ingat, bahkan surga pun dibawah telapak kaki ibu. perempuan. bukan di atas kepalanya, atau di genggaman tangannya. Tapi Allah meletakannya di bawah telapak kaki. di organ paling bawah. bukankah itu bukti akurat bagaimana perlakuan islam kepada peremuan. mulia. tinggi. namun jangan salah juga, bahwa surga dan nerakanya istri ( yang juga berpredikat sebagai ibu. perempuan) adalah di suaminya. dan surga suami ada di keluarganya. maka, kita semua layaknya rantai makanan yang akan terus terkait. bekerjasamalah, karna hanya dengan begitu kita bisa ke surga. jadi, hari ibu, sebenarnya bukan hanya milik perempuan semata, tapi juga milik laki-laki. hari ibu, tidak hanya untuk para ibu saja, tapi juga untuk para suami dan anak-anaknya. karna ibu yang baik, hanya jika suami dan anak-anaknya bahagia. dan keluarga yang bahagia, adalah jika keluarga tersebut memiliki ibu yang baik. jadi, mau kita berputar-putar seperti gangsing, intinya tetap satu : hari ibu tidak akan pernah ada jika si ibu tidak memiliki anak dan suami. paham kawans?

benar sekali bahwa Ibu harus sangat kita hormati. bagaimana tidak, ibu adalah seorang yang memiliki peran terbanyak dalam pertumbuhan kita. ibu adalah perempuan yang melahirkan kita dengan bertaruh nyawa. ibu pula orang yang hingga disebut 3 kali oleh Rasulullah sebagai orang yang wajib kita hormati. tidak sampai disitu saja, Allah bahkan telah menjanjikan bahwa Doa seorang ibu adalah obat manjur bagi anaknya. DAN ini yang paling bikin saya merinding, bahwa Allah mengatakan, Marahnya seorang ibu adalah Murkanya Allah. masya Allah, sebegitu mulianya seorang ibu dan sebegitu hebatnya islam dalam memuliakan perempuan.

artinya adalah : saya mengucapkan terimakasih atas banyaknya ucapan hari ibu yang mampir pada saya. tapi saya ingatkan, bahwa bukan hanya ibu saja yang berhak menerima ucapan itu, tapi anak dan ayah pun sama berhaknya. ibu-ayah-anak, adalah team work. satu kesatuan yang padu.

1 komentar:

  1. Cuup mbak Rahmii :))
    satuu lagii selamat Ultah to me
    wkwkwkkwk... :)))

    BalasHapus