Minggu, 23 Oktober 2011

BANTU AKU MENARIK JANGKAR

selamat malam. saya takut. 

setiap kali saya membuka email atau blog ini, saya langsung ketakutan. apa pasal saya begitu ketakutan? terdapat banyak sekali pesan dalam blog ini. kebanyakan dari teman-teman pembaca setia blog saya, yang ternyata adalah mayoritas berusia remaja. aduh, matilah saya #tepuk jidad# mengingat begitu banyak postingan saya yang mengarah pada sikap bebas dalam berfikir. saya tau, sepertinya saya mulai menulari pandangan kebebasan yang kemungkinan besar anak-anak itu belum siap membacanya. dan ketakutan saya pun terjadi. sungguh, atas nama diri sendiri saya minta maaf. postingan saya itu harus kalian baca dengan baik dan kalian cerna lebih dalam. aduh, adik-adik, beneran deh jangan kalian makan mentah-mentah setiap postingan saya. aduh, gimana sih ini....

jadi begini kawans, setiap hari rata-rata saya menerima lebih dari 6-7 pesan masuk dalam blog ini atau email saya yang berasal dari entah siapa dengan isi bentuk curhatan. dan wow, saya tiba-tiba merasa jadi mario teguh versi wanita. dan itu gak gampang loh. mau saya balas, saya gak kenal mereka. saya takut balasan saya ternyata salah dan hanya sepihak. mau gak saya balas, kasian mereka yang sudah begitu baik percaya untuk menceritakan masalahnya pada saya. akhirnya saya putuskan untuk menceritakan problem ini pada kalian. tolong ya, saya dibantu ya...

saya ini bukan motivator trainer, juga bukan psikiater. saya malah yang sepertinya harus dirawat oleh psikiater karna kelabilan dan kecenderungan saya berkhayal. jadi saya bingung sendiri, ketika menghadapi begitu banyak orang yang mempercayakan masalahnya pada saya. #saya? #

nyaris delapan puluh persen pesan masuk di fb saya berisi keluhan akan koordinasi orang tua dan anak yang sangat kurang. nyaris seratus persen di blog saya bercerita tentang bagaimana mereka berbeda pendapat dengan orang tua. ini sudah saya bahas berkali-kali yah. dan sekali lagi saya tegaskan. jika kalian punya masalah dengan orang tua, dan yang kalian tuju untuk mencari solusi permasalahan kalian adalah saya, kalian salah besar. Bukan karna saya tidak mau membantu, tapi lebih karna saya prihatin. kenapa kalian lebih percaya pada saya ketimbang orang tua kalian sendiri? saya bukan orang yang kalian kenal. kita bahkan mungkin belum pernah bertemu, tapi kenapa kalian lebih leluasa bercerita kepada saya ketimbang pada orang tua kalian yang sudah jelas-jelas kenal seumur hidup kalian? ada yang salah disini. pasti ada yang salah. di komunikasi antara kalian dengan orang tua kalian.

percayakah kalian, bahwa tempat ternyaman untuk berbincang adalah ibu sendiri. tempat teraman untuk mencari perlindungan adalah ayah sendiri. kenapa kalian jauh-jauh meminta kenyamanan dan keamanan pada saya. sementara kalian jelas tau, saya bukan siapa-siapa. 

saya bahagia, begitu banyak orang yang mempercayakan masalahnya pada saya. saya juga bangga bahwa ternyata tulisan-tulisan saya mampu menjadi cambukan dan inspirasi bagi kalian dalam menilai hidup. saya senang, sungguh. tapi apalah makna kesenangan saya jika dibanding pengorbanan kalian. mengapa kalian musti mengorbankan kedekatan kalian dengan orang tua hanya demi mengikuti saran-saran dalam postingan saya. orang tua kalian, seperti apapun menurut kalian kejamnya, namun dia adalah perintah Tuhan yang pertama wajib kalian hormati.hormatilah terlebih dahulu, tahap selanjutnya kalian akan menyanyanginya dengan sempurna.

bagi saya, kesalahan komunikasi antar anak dan orang tua-lah yang mesti dibenahi. hingga anak akhirnya merasa nyaman untuk curhat masalah cintanya kepada orang tua. benahilah cara bicara antar anak dan orang tua, hingga anak yakin bahwa sang orang tua mengerti gejolak jiwa muda mereka. saya tak ingin menggurui, karna bagaimanapun saya belum memiliki anak remaja. tapi saya bicara berdasarkan pengalaman saya sendiri. saat saya remaja, saya justru lebih percaya pada teman sebangku saya ketimbang pada ibu saya. padahal sudah jelas, teman sebnagku saya itu seumuran sama saya. jelas dia itu belum lebih bijak dari ibu saya. lalu mengapa saya lebih nyaman curhat pada teman sebangku saya ketimbang pada ibu saya? jawabannya adalah cara bicara. jika dengan orang tua, kita bicara A maka hasilnya adalah A+. kita akan diajari ini itu, kita akan disalahkan begini begitu, kita akan dinasehati sana sini. tapi jika dengan teman, kita tak membutuhkan apapun. kadang justru si teman hanya mendengarkan, tanpa memberi solusi. tapi kita tau, teman kita mendengarkan dengan sikap sama seperti kita. dengan cara pandang yang sama dengan kita. disitulah letak perbedaannya. cara bicara. dan itu haruslah kita benahi.

percayakanlah permasalahan kalian pada Tuhan, tapi cobalah bicara dengan orang tua kalian. niscaya, jika kalian mencoba untuk terbuka dengan mereka, mereka akan jauh lebih mempercayai kalian. cobalah dik. dan jika saran saya tidaklah berhasil kalian lakukan, blog saya ini terbuka lebar untuk kalian. silahkan datang kembali. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar