Minggu, 14 Agustus 2011

Dijual : Kemerdekaan Personal

Agustus, bagi Indonesia adalah sebuah bulan dimana sejarah menancapkan darahnya di bulan itu. dan hari ini adalah satu hari menjelang pusat hari bersejarah itu. kemerdekaan, mengangkat tangan dengan terkepal. berteriak MERDEKA dengan lantang. asumsi itu setidaknya mengartikan makna kemerdekaan secara fisik bagi kita. tanpa ada penjelasan lebih jauh apa dan bagaimana sebenarnya kemerdekaan itu. apakah teriakan-teriakan merdeka itu telah mengawali hati kita yang benar-benar merdeka? atau hanya sekedar metamor demi menjaga sikap untuk dianggap nasionalis? bagi Ahmad yani, Bung hatta, Bung Karno, tan malaka, Sjahrir, teriakan itu pada masanya benar-benar merupakan kobaran api yang mewakili hati mereka. tapi bagi saya, kita, kalian? merdeka kah namanya kita jika masih terus berteriak marah pada pemerintah karna belum mendapatkan pekerjaan dan menyalahkan pemerintah karna itu? merdekakah namanya jika harga barang terus naik tanpa diimbangi pendapatan yang meningkat pula dan kita terus-terusan menggerutu karena itu? merdekakah perempuan, jika masih begitu tergantung pada alat dan product kecantikan, sementara itu semua hanya sekedar pemoles wajah semata? Merdekakah anak-anak, jika para orang tua belum bisa menjadi sahabat mereka dan memberikan jalan bagi setiap permasalahan yang mereka hadapi, bukan justru memarahinya? Jika jawaban kalian Belum, maka kita ada dalam satu sekutu hari ini.

Kemerdekaan adalah sesuatu yang personal menurut saya, bukan sekedar negara saja. lebih rumit lagi, kemerdekaan itu relatif. bagi saya saat ini saya merdeka dengan hidup saya. walaupun mungkin saya tidak memiliki kebahagiaan seperti isabela Swan yang memiliki suami super tampan, super kaya dan super murah hati. namun bisa saja keadaannya justru berbeda bagi isabella sendiri, mungkin baginya kemerdekaan adalah adalah mampu meraih segala yang dia inginkan dengan gemilang. tidak ada yang sama. masing-masing dari kita memiliki makna kemerdekaan sendiri. dan itu yang harus kita jawab dengan lantang sekarang, sudahkan saya merdeka? merdeka yang sesungguhnya. merdeka secara personal . sudahkah ?


banyak hal yang mempengaruhi kemerdekaan personal kita. salah satunya adalah selalu merasa kurang dalam diri. dengan apa kita mengukur itu merupakan perasaan belum merdeka? tentu saja itu belum merdeka. coba kita tanya pada hati kita sendiri, setiap kita bangun pagi, masihkah kita menggerutu karna hari-hari kita yang akan berjalan seperti hari kemarin? bekerja di kantor, bertemu orang-orang yang sama dengan pekerjaan yang sama pula, dengan seragam kantor yang sama pula. masihkah kita akan merasa belum nyaman ketika kita berjalan sesuai apa yang sudah terjadi dalam hidup kita? tidak merdeka, juga adalah ketika seorang perempuan repot-repot berdandan sedemikian rupa, terikat dengan bedak, lipstick, maskara dan pemutih. tidakkah para perempuan itu merasa merdeka dengan dirinya sendiri? tidakkan para perempuan itu merasa cantik dengan otaknya, merasa percaya diri dengan kecantikan wajahnya yang apa adanya? merdeka adalah ketika para sarjana merasa tidak berputus asa ketika lamaran pekerjaannya ditolak perusahaan-perusahaan besar, lalu menggulung lengan baju, percaya pada kemampuan sendiri dan menciptakan lahan pekerjaannya sendiri. merdeka adalah ketika kita tidak perlu takut berjalan di lalu lintas tanpa mencari-cari apakah hari ini polisi akan melakukan razia kendaraan di seputar jalan yang akan kita lewati. merdeka adalah ketika kita akhirnya mampu mengatakan: ini diri saya. dan saya bangga karenanya.

contoh paling mudah begini, jakarta adalah kota macet. yang memang sudah tidak bisa kita hindari definisinya. kita ambil satu jalan kecil di sana, Jalan I gusti Ngurah Rai. jalan itu searah. sempit. dan tak pernah tanpa kemacetan. di tambah tanpa adanya fly over disana, ngurah rai menjadi jalan yang paling dihindari banyak orang. namun apapun, kemacetan tetap akan terjadi di jalan itu. dan sekarang akan ditambah lagi dengan akan dibukanya jalur busway arah pulo gebang-kampung melayu di situ. bisa dibayangkan, akan seperti apa macetnya nanti jalur itu. ini bukan hanya sekedar wacana, tapi pembuatan jalur busway memang sedang dikerjakan sekarang. banyak masyarakat yang menggerutu di situ. jelas mereka yang bekerja di daerah yang mengharuskan melalui jalur ini harus meluangkan waktunya lebih pagi untuk tidak terlambat sampai dikantor. dengungan sinisme mulai ditujukan pada pemerintah, namun ada satu tanggapan seorang kawan yang menarik disini : " ah, kalo gw sih sebodo amat deh. kalo emang harus berangkat pagi, ya berangkat pagi. resiko di jakarta cuy " dan saya benar-benar tersenyum mendengar kalimatnya itu. diucapkan ringan, tanpa beban apapun. bahkan terkesan santai. terkesan bukan merupakan hambatan. saya jadi ingat, ada juga seorang kawan dengan santai menterjemahkan makna macet nya kota jakarta sebagai sebuah bisnis. bisnis yang membutuhkan macet sebagai penunjangnya, SPBU,kredit motor dan beberapa outlet makanan pinggir jalan jelas diuntungkan dengan adanya kemacetan. maka itu, slogan menghapuskan kemacetan kota jakarta dianggap memperburuk kondisi perekonomian masyarakatnya. lucu, namun menggelitik.

kemerdekaan lagi-lagi bukanlah sebuah teriakan semata, atau hormat bendera di hari 17 agustus. bukan semata kita mengingat bunyi pembukaan UUD'45 atau hafal pancasila. tapi merdeka adalah sebuah rasa nyaman, sebuah rasa tak terusik, tak terikat dan tak diperbudak sesuatu. sesuatu itu absurd. dan personal lebih jamak lagi absurdnya. saya bukan ingin mengajak semuanya untuk diam saja melihat pemerintahan kita yang sepertinya kok gak mau ya masyarakatnya nyaman, atau takut pada rezim sekarang yang sepertinya kapitalis sekali dengan banyaknya ALFAmart atau seven7 dibandingkan warung kelontong milik pribumi. bukan, bukan itu. woho, saya juga pengen banget lho Indonesia ini kembali gemah Ripah loh jinawi ( meski saya belum yakin, kita pernah mengalami masa itu ) saya juga pengen banget, punya bapak tertinggi yang benar-benar sebagai bapak bangsa yang menyayangi anaknya. saya ingin lho, saya kepengin banget. bener deh. sungguh. tapi keinginan saya itu juga saya wujudkan sendiri. bukan hanya dengan teriak-teriak di depan gedung MPR/DPR atau bikin status ngecam pemerintah di FB. saya gak nyaman dengan negara ini? artinya saya belum merdeka. lalu kalau pemerintah belum bisa membuat saya merdeka di negeri sendiri, maka saya hanya bisa menuntut? ya nanti saya keburu mati sebelum ada pemerintah yang sanggup membuat saya nyaman. bergerak. saya berproses. untuk menjadikan diri nyaman dengan negara ini. biarlah pemerintah membawa dosanya sendiri dengan tidak mengindahkan permintaan kita.toh kita sudah sempat bicara, masalah mereka sanggup atau tidak membuat kita nyaman ya itu urusan mereka dengan sistemnya bukan? janganlah kita ikut dosa juga dengan mengecam perilaku mereka. toh, pemerintah itu kan amirul mukminin, pemimpin kita. jadi, masa iya kita mau ikut nanggung dosa mereka dengan kita berisik akan keberadaan mereka. udah gak merdeka di negara snediri, dosa pula. ngenes banget dong? hehehehehe. karna sungguh, beneran deh, kemerdekaan itu ada di personal dahulu. baru negara.

kemerdekaan adalah hak segala bangsa. dan hak setiap personalnya juga. maka merdekalah, merdekalah dengan diri kita sendiri. merdekalah dengan hati kita sendiri. karna hanya kita yang mampu membeli kemerdekaan personal kita, dengan uang keyakinan yang kita miliki sendiri. salam hangat hari ini. rengas dengklok memang telah merdeka secara negara sehari sebelum wilayah lain di Indonesia merdeka, harapan saya, masyarakatnya juga memiliki kemerdekaan personal yang cepat dibanding personal lain di wilayah indonesia yang lain. MERDEKA 

3 komentar:

  1. Merdeka bebas dari jiwa korup, Semangat tanpa korup, Semangat untuk rakyat tanpa pamrih, Sepi ing gawe ramai ing roso.

    BalasHapus
  2. Mantap mi..cuma apa setia akan buat novel pasti ada blog semacam in?

    BalasHapus
  3. merdeka itu milik semua orang,tapi tidak semua orang siap dan sanggup menerima kemerdekaan,maklumilah itu,dengan menyanyikan bagaimana sebaiknya itu,bacakan puisimu di alun2,tanggal 23 agustus 2011,jam 20,15 atau kapan saja ahighighighig......

    BalasHapus