sejak pertanyaan itu hingga detik- detik berikutnya, Kinasih memilih jadi partisipan pasif dalam obrolan mereka. Begras bukan tak menyadari perubahan Kinasih, tapi Begras memahami Kinasih seperti dia memahami matahari terbit dan tenggelam di tempat yang sudah semestinya. Bagi Begras, Kinasih memiliki banyak hal yang dia sampaikan meski dengan kebisuannya. Diam atau bicara, Kinasih selalu memberikan arti yang melebihi perkiraannya. Begras sendiri kadang merasa muskil mendapati dirinya begitu tabah dan sabar dengan sifat aneh Kinasih, sifat yang mungkin akan membuat semua pria menghindarinya sejauh mungkin : Egois, Terlalu pintar, dan Pemaksa. Kinasih bukan perempuan yang sempurna, juga bukan perempuan yang hebat. Tapi Kinasih memiliki daya pikat seratus kali lebih kuat dibanding para perempuan sempurna diluar sana, atau para perempuan hebat yang pernah dkenalnya.
Kinasih diam menatap layar HP nya yang terus-terusan berkedip. nomer asing, tapi Kinasih tau kira-kira siapa yang menelpon dibalik nomer asing itu. Beberapa tahun ini, Kinasih menampakkan wajah sumringahnya. menyatakan bahwa dia akan mencari hal yang selama ini tidak dia sadari telah hilang. menemukan sesuatu yang dia tidak sadari selama ini dia miliki. Kinasih berkelana, mulai dari ujung negara sampai tiba di ujung satunya lagi, dari satu kota hingga kembali ke kota awal lagi. Kinasih nyaris tidak menemukan apa-apa selain perasaan bahwa dia telah menyadari sesuatu tentang hidupnya. sebuah kepingan Mozaik yang tanpa sengaja diketemukannya melalui dunia maya : Begras, sang pangeran sepatu merah. namun akan diapakan jika Kinasih sendiri menyadari hal baru setelah penemuan itu : bahwa dia tidak ingin sama sekali mengungkapkan hal itu. Kinasih ragu, oleh segala hal yang berbau kepastian. dan sekarang, nomor di layar ponselnya itu mengabarkan sesuatu, ada dunia lain yang jauh lebih konkret menantinya dirumah. keluarganya, mengharapkan kepulangannya segera. meski kini baginya, Konsep Pulang kerumah tak lagi berarti sebuah keluarga.
" rame banget sih, lagi ada hajatan yah di rumah kamu ? " sambil melumat lolipop strowberry nya Kinasih terkikik menanyakan pada Begras. " cuma arisan keluarga. mamaku bikin satu rumah repot semua " Kinasih diam. menyadari ada yang tidak beres dihatinya mendengar jawaban begras. sebuah keluarga. Ramai, repot dan saling menyulitkan. Konsep hidup yang sangat wajar. Bagi kinasih hal-hal seperti itu sangat sulit dimiliki. Kinasih hidup sendiri. tidur sendiri, makan sendiri, tengah malam sendiri, menyapu lantai rumah sendiri. hanya berbekal sebuah bisnis konsultasi Online Kinasih menghidupi dirinya sendiri pula. sendiri. dan keramaian di seberang membuat Kinasih tiba-tiba imun. menguap. perasaannya seperti menyublim. padat dan keras, kemudian hilang menjadi gas. tak berbekas. tanpa alasan Kinasih menutup percakapan. Begras tak ambil pusing. Sekali lagi, Begras mengenal Kinasih tanpa harus bertatap muka dengannya.
di ruang tengah kinasih duduk menyilang kaki. tangannya menggenggam sebuah gelas crystal. menatap sekelilingnya. lalu melepaskan dengan sengaja gelas itu kelantai. Jatuh berkeping. Pecah. hatinya perang. sejuta gelas crystal yang mungkin bisa dia pecahkan hari ini, namun tak akan ada satu orang pun yang memprotesnya. tak ada satu manusiapun yang memarahinya. apa yang akan dia lakukan, hanya menjadi pemandangan bagi dirinya sendiri. lalu apa? setelah ini apa? Kinasih berlutut menggigil di sofa itu. kembali mendapati kesadaran baru : bahwa selama ini dia kesepian. tapi berusaha untuk mengingkarinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar